Pernah dengar tentang HP limbah Jepang? Mungkin di antara kalian ada yang udah sering mendengar istilah ini, atau bahkan sudah punya salah satu di rumah.
Ya, HP limbah Jepang memang laris manis di indonesia terutama buat kaum mendang-mending yang nyari HP spek flagship harga miring.
Di artikel ini, Inpodia.com akan jelasin secara lengkap kelebihan dan kekurangan HP limbah Jepang, agar kalian paham sebelum beli HP jenis ini.
Mari kita bedah dulu plus-minus dari HP limbah Jepang di bawah ini.
Kelebihan HP Limbah Jepang
1. Harga Miring
Salah satu alasan terbesar kenapa banyak orang tertarik dengan HP limbah Jepang tentu saja karena harganya yang murah.
Bayangin aja, kamu bisa dapetin HP dengan spesifikasi flagship mulai dari Rp750 ribu hingga Rp2,5 juta. Di zaman sekarang, dimana harga smartphone kelas menengah aja bisa tembus Rp 4 juta ke atas, HP limbah Jepang jelas jadi angin segar buat kantong kalian yang lagi ketat.
Misalnya, Sony Xperia 1. Saat pertama kali rilis pada tahun 2019, HP ini dibanderol sekitar Rp14 jutaan. Tapi sekarang, kamu bisa dapetin second-nya di kisaran Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta, tergantung kondisi unit. Gak ada HP baru dengan harga segitu yang bisa ngasih performa dan build quality sekelas flagship.
2. Performa Gahar
Meski udah bekas, HP limbah Jepang punya spesifikasi yang masih sangat mumpuni buat kebutuhan sehari-hari.
Ambil contoh Sony Xperia 1. Dilengkapi dengan chipset Snapdragon 855, RAM 6GB, dan layar OLED beresolusi 4K, HP ini masih bisa ngasih pengalaman premium di 2024. Buat streaming Netflix, edit video, bahkan main game seperti PUBG atau Mobile Legends, Xperia 1 gak akan bikin kamu kecewa.
Kebanyakan HP limbah Jepang memang berasal dari flagship yang dulu punya spesifikasi tinggi. Dengan prosesor yang powerful, RAM besar, dan penyimpanan internal yang masih oke, HP-HP ini bisa jadi pilihan solid buat kamu yang gak butuh fitur-fitur super baru tapi tetap pengen performa kencang.
3. Build Quality Bagus
Satu hal lagi yang gak boleh kalian abaikan dari HP limbah Jepang: build quality-nya.
Kebanyakan HP ini dilapisi material premium, seperti Gorilla Glass di bagian depan dan belakang, serta frame aluminium yang bikin mereka lebih tahan lama.
Sony Xperia 1, misalnya, dilengkapi Gorilla Glass 6 dan rating IP65/IP68, yang bikin HP ini tahan debu dan air. Jadi, meski sudah jadi HP second, kualitas fisik HP ini masih tetap solid dan bisa bertahan lama kalau kamu jaga dengan baik.
4. Pilihan Brand Ternama
HP limbah Jepang biasanya berasal dari brand-brand ternama seperti Sony, Fujitsu, Sharp, bahkan Google Pixel dan iPhone. Jadi buat kamu yang memang fanboy salah satu brand besar, kamu tetap bisa punya smartphone dari merek impian dengan harga yang jauh lebih murah.
Kekurangan HP Limbah Jepang
Tapi, seperti halnya barang bekas, HP limbah Jepang juga punya kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan sebelum membelinya.
1. Resiko Keamanan IMEI
Ini nih yang sering bikin ragu banyak orang buat beli HP limbah Jepang: masalah IMEI.
Karena HP ini biasanya gak masuk lewat jalur resmi, sering kali mereka punya masalah dengan IMEI yang gak terdaftar di Indonesia.
Kalau IMEI-nya gak valid, ada kemungkinan HP ini gak bisa dipakai buat jaringan operator lokal. Kamu perlu cek betul-betul sebelum membeli, atau siap-siap pakai Wi-Fi aja sepanjang waktu.
2. Tidak Ada Garansi dan Layanan Resmi
Kamu harus siap dengan risiko lain, yaitu gak ada service center resmi di Indonesia untuk HP-HP limbah Jepang.
Misalnya, Sony udah gak lagi menyediakan layanan resmi di sini. Jadi, kalau ada masalah teknis, kamu harus bawa ke tukang servis umum, yang kadang gak bisa jamin kualitas perbaikan sebaik pusat layanan resmi.
3. Kapasitas Baterai yang Mulai Ngedrop
Karena HP ini sudah digunakan sebelumnya, biasanya kapasitas baterainya sudah gak seprima ketika masih baru.
Sony Xperia 1, misalnya, punya baterai 3300 mAh. Buat standar 2024, kapasitas ini mungkin tergolong kecil, terutama kalau kamu sering main game atau nonton video sepanjang hari. Kamu mungkin perlu power bank sebagai solusi tambahan, atau bahkan ganti baterai jika perlu.
4. Kemungkinan Adanya Bloatware
Bloatware, alias aplikasi bawaan yang gak penting, bisa jadi masalah di beberapa HP limbah Jepang, terutama yang di-lock oleh operator tertentu.
Beberapa HP ex-Jepang datang dengan aplikasi-aplikasi dari operator asal, yang kadang gak bisa dihapus begitu aja. Ini bisa bikin penyimpanan internal jadi lebih cepat penuh dan kadang bikin performa sedikit terganggu.
5. Sinyal Operator yang Kurang Stabil
Karena HP limbah Jepang biasanya di-set untuk operator tertentu di Jepang, kamu mungkin akan menghadapi masalah sinyal kalau pakai kartu SIM lokal. Tapi, ini bisa diatasi dengan sedikit tweak di pengaturan atau update software.
Sony Xperia 1: Contoh HP Limbah Jepang yang Masih Oke di 2024
 |
| Image credit: Future |
Kami udah banyak ngomongin Sony Xperia 1 di atas, dan itu bukan tanpa alasan. Menurut penilaian Tim Redaksi Inpodia.com, Xperia 1 adalah salah satu contoh terbaik dari HP limbah Jepang yang masih oke buat dibeli di 2024.
Dengan layar OLED 6,5 inci beresolusi 4K, Snapdragon 855, dan build quality yang premium, HP ini masih bisa diandalkan buat berbagai aktivitas, baik itu untuk kerja, main game, atau sekadar hiburan.
Bener sih, ada kekurangannya, seperti baterai yang gak terlalu besar dan masalah sinyal, tapi dengan harga yang sekarang cuma Rp1,5 juta – Rp2,5 juta, kami rasa Xperia 1 masih layak buat dipertimbangkan. Apalagi kalau kamu butuh HP kedua atau secondary phone yang powerful tapi gak bikin kantong bolong.
Kesimpulan
HP limbah Jepang adalah pilihan menarik buat kamu yang pengen punya hape murah tapi punya spesifikasi kelas flagship.
Meski punya beberapa kekurangan seperti masalah IMEI dan kapasitas baterai, kelebihannya seperti harga murah, performa kencang, dan build quality yang kuat, bikin HP ini layak buat dipertimbangkan di 2024.
Kalau kamu tertarik, Sony Xperia 1 bisa jadi opsi solid buat dimasukkan ke keranjang belanja kamu.
Link it's ready | scrool down